Potensi Erupsi Sinabung Tinggi

Terjadi 10 kali gempa hibrida, tremor menerus, 38 kali guguran, dan gempa vulkanis. Guguran awan panas dari puncak meluncur hingga 2.000 meter yang mengarah ke selatan. AKTIVITAS vulkanis Gunung Sinabung yang masih tinggi menunjukkan gunung berapi yang berada di Kabupaten Tanah Karo, Sumatra Utara, itu potensial mengalami erupsi.

Berdasarkan pengamatan PVMBG Badan Geologi, seperti diungkapkan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho lewat keterangan tertulis di Jakarta, kemarin, potensi erupsi masih berpeluang terjadi.

Berdasar pengamatan PVMBG Badan Geologi, telah terjadi 10 kali gempa hibrida, tremor menerus, 38 kali guguran, dan gempa vulkanis. Guguran awan panas dari puncak meluncur hingga 2.000 meter yang mengarah ke selatan. Tinggi kolom abu awan panas mencapai 2.000 meter, dengan lama erupsi 250 detik.

Sejak Kamis (9/10) hingga kemarin, tercatat sudah terjadi 18 kali erupsi. “Status Sinabung masih siaga (level III),“ jelas Sutopo.

Sutopo menambahkan tidak ada korban jiwa dari erupsi tersebut. “Sebanyak 100 ribu masker telah dibagikan. Pembersihan abu vulkanis dengan penyiraman dilakukan tiga kali sehari,“ katanya.

Kabag Humas Tanah Karo Elieser Tarigan membenarkan upaya penyiraman ling kungan permukiman warga dengan menggunakan mobil pemadam kebakaran. Dengan dibantu TNI, PMI serta pihak kepolisian, penyiraman dilakukan, untuk mengantisipasi derasnya debu akibat abu vulkanis yang kian tebal di daerah tersebut.

Hingga saat ini, jelas Sutopo, jumlah pengungsi 3.287 jiwa (1.019 KK) di 16 titik. “Sebanyak 19.478 jiwa (5.675 KK) telah dipulangkan ke rumah mereka. Sementara itu, pengungsi yang tinggal di hunian sementara 6.179 jiwa (2.053 KK),“ kata Sutopo.
Menurut Sutopo, pengungsi disewakan rumah dan lahan pertanian oleh pemerintah.“Pengungsi ini berasal dari Desa Sukameriah, Bekerah, Simacem, Kutatonggal, Gamber, Berastepu, dan Gurukinayan,“ katanya.

BNPB telah memberikan dana siap pakai ke BPBD Karo sebesar Rp10,3 miliar untuk sewa lahan dan rumah tersebut. Kondisi saat ini membuat status tanggap darurat hingga 18 Oktober mungkin akan diperpanjang.Penerbangan batal Terkait hujan abu vulkanis, penerbangan di Bandara Kualanamu, Kabupaten Deliserdang, masih terganggu.Setidaknya ada tujuh penerbangan baik kedatangan dan keberangkatan yang dibatalkan, kemarin.

Humas dan Protokoler AP II Bandara Kualanamu Dewan dono Prasetyo Nugroho mengatakan pembatalan jadwal penerbangan oleh maskapai disebabkan alasan keselamatan.

“Untuk penerbangan domestik, rata-rata rute yang dilalui melewati Gunung Sinabung, sehingga maskapai mengambil kebijakan untuk melakukan pembatalan,“ ujar Dewandoro.

Tujuh jadwal penerbangan dari lima maskapai yang batal tersebut, yaitu Value Air tujuan Singapura, Fire Fly dari Penang, Susi Air tujuan Silangit, Simeulu, Gunung Sitoli, kemudian Wings Air tujuan Sibolga, dan Malaysia Airline dari Kuala Lumpur.

Abu vulkanik yang menyelimuti Bandara Kualanamu sudah berkurang. Jarak pandang di bandara mencapai 3.000 meter, sehingga aman untuk penerbangan.

“Tidak seperti hari sebelumnya. Hari ini, abu vulkanis yang ada di runaway sangat tipis, sehingga kami tidak lagi melakukan penyemprotan air,“ imbuh Dewandoro.

Dari Aceh, aktivitas Gunung Sinabung membuat tertundanya penerbangan dari Bandara Sultan Iskandar Muda Banda Aceh tujuan Bandara Kualanamu, serta Bandara SoekarnoHatta Jakarta. Jadwal pesawat Garuda Indonesia dan Lion Air tertunda beberapa jam dari jadwal. (JH/MR/N-2) Media Indonesia, 11/10/2014, hal : 10