Hutan Lindung untuk Relokasi Harus Dijaga
Pembukaan jalan sepanjang 6,5 km akan menelan biaya sebesar Rp11,5 miliar. MENTERI Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya, meminta pengungsi erupsi Gunung Sinabung, Kabupaten Karo, Sumatra Utara, yang akan dire lokasi ke Siosar untuk menjaga hutan lindung di permukiman baru.Lokasi baru berada di kawasan hutan produksi.
Pesan itu disampaikan Gubernur Sumatra Utara, Gatot Pujo Nugroho, di Medan, Kamis (6/11) malam. “Menhut menegaskan itu saat meninjau lokasi hutan lindung yang sebagian dibuka untuk akses jalan ke kawasan relokasi korban erupsi Gunung Sinabung di Siosar, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo,“ kata Gatot.
Menhut pun telah menginstruksikan pihak kehutanan mengawasi secara ke tat pemakaian hutan lindung tersebut. “Nantinya pihak kehutanan juga meng awasi penggunaannya sesuai dengan ketentuan,“ ujarnya.
Hutan lindung yang akan dibuka un tuk keperluan pengungsi Sinabung seluas 11 hektare sebagai jalur menuju permukiman baru.
Di sisi lain, pembukaan jalan sepanjang 6,5 km akan menelan biaya sebesar Rp11,5 miliar, dengan luas lahan yang akan dijadikan tempat tinggal bagi pengungsi Sinabung sekitar 30 hektare dan daerah perladangan seluas 450 hektare.
Sebanyak 1.700 kepala keluarga akan direlokasi ke tempat yang baru. “Daerah relokasi pengungsi Sinabung hanya berjarak sekitar 7 kilometer dari Kota Kabanjahe, ibu kota Kabupaten Karo,“ kata Gubernur. Dia menambahkan, terkait pembukaan dan pembangunan jalan itu, pihaknya sudah menginstruksikan Pelaksana Tugas Bupati Karo Terkelin Tarigan melaporkan perkembangan proyek itu.
Pada kesempatan itu Kadis Kehutanan Sumut, Halen Purba, menyebutkan jalan yang sudah ada menuju kawasan relokasi sepanjang 12 km bisa ditempuh dengan waktu sekitar satu jam. “Namun, kalau jalan baru sudah siap dibangun dengan panjang 6,5 km, jarak tempuhnya hanya 15 menit,“ kata Halen.
Di Istana Presiden Jakarta, Joko Widodo tetap memantau perkembangan di Sinabung. Dalam telekonferensi dengan pengungsi Sinabung, Presiden Jokowi meminta setiap saat masyarakat di Sinabung melaporkan perkembangan pembangunan lokasi yang baru. (Bay/ PS/N-4) Media Indonesia, 8/11/2014, halaman 10
Pesan itu disampaikan Gubernur Sumatra Utara, Gatot Pujo Nugroho, di Medan, Kamis (6/11) malam. “Menhut menegaskan itu saat meninjau lokasi hutan lindung yang sebagian dibuka untuk akses jalan ke kawasan relokasi korban erupsi Gunung Sinabung di Siosar, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo,“ kata Gatot.
Menhut pun telah menginstruksikan pihak kehutanan mengawasi secara ke tat pemakaian hutan lindung tersebut. “Nantinya pihak kehutanan juga meng awasi penggunaannya sesuai dengan ketentuan,“ ujarnya.
Hutan lindung yang akan dibuka un tuk keperluan pengungsi Sinabung seluas 11 hektare sebagai jalur menuju permukiman baru.
Di sisi lain, pembukaan jalan sepanjang 6,5 km akan menelan biaya sebesar Rp11,5 miliar, dengan luas lahan yang akan dijadikan tempat tinggal bagi pengungsi Sinabung sekitar 30 hektare dan daerah perladangan seluas 450 hektare.
Sebanyak 1.700 kepala keluarga akan direlokasi ke tempat yang baru. “Daerah relokasi pengungsi Sinabung hanya berjarak sekitar 7 kilometer dari Kota Kabanjahe, ibu kota Kabupaten Karo,“ kata Gubernur. Dia menambahkan, terkait pembukaan dan pembangunan jalan itu, pihaknya sudah menginstruksikan Pelaksana Tugas Bupati Karo Terkelin Tarigan melaporkan perkembangan proyek itu.
Pada kesempatan itu Kadis Kehutanan Sumut, Halen Purba, menyebutkan jalan yang sudah ada menuju kawasan relokasi sepanjang 12 km bisa ditempuh dengan waktu sekitar satu jam. “Namun, kalau jalan baru sudah siap dibangun dengan panjang 6,5 km, jarak tempuhnya hanya 15 menit,“ kata Halen.
Di Istana Presiden Jakarta, Joko Widodo tetap memantau perkembangan di Sinabung. Dalam telekonferensi dengan pengungsi Sinabung, Presiden Jokowi meminta setiap saat masyarakat di Sinabung melaporkan perkembangan pembangunan lokasi yang baru. (Bay/ PS/N-4) Media Indonesia, 8/11/2014, halaman 10
